Skip to main content

Kirim email marketing, bukan Spam.

By March 11, 2019June 19th, 2023No Comments

Apakah email marketing sama dengan mengirim SPAM? Yakinkah Anda bahwa katalog promo yang Anda kirim melalui email berakhir di folder inbox? Atau jangan-jangan masuk ke folder junk box?

Berikut saya coba berikan 7 tips sederhana agar terhindar dari perangkap SPAM:

1. Kirim apa yang diinginkan subscriber

Sering kali kita tergiur untuk mengirim berbagai penawaran atau promo produk melalui email. Tapi ingat, kebanyakan orang tidak punya waktu banyak untuk membaca lusinan email.

Tip: Pikirkan sekali lagi, apakah email yang Anda kirim benar-benar diinginkan subscriber?

2. Kirim Email yang terbaik

Email Marketing Anda harus punya standar yang sangat tinggi. Jangan terburu-buru kirim email yang masih banyak kesalahan dalam penulisan atau terlalu banyak menggunakan gambar/grafis.

Tip: Luangkan waktu untuk membuat email yang terbaik. Jika perlu, sisihkan dana cukup untuk menyewa copywriter atau designer.

3. Hormati mereka yang berhenti / keluar

Tidak semua subscriber menginginkan email Anda seumur hidup mereka. Jika ada yang ingin berhenti (unsubscribe) sediakan cara termudah untuk mereka. Jangan persulit dan jangan kirimkan email kepada mereka kembali, kecuali mereka kembali mendaftarkan diri (subscribe). Jika Anda melanggar, maka Anda berisiko mendapatkan keluhan SPAM dari mereka yang kesal dengan kelakuan Anda.

4. Harus minta izin terlebih dahulu

Selalu minta persetujuan dari pelanggan Anda sebelum mengirim email. Cara terbaik untuk melakukan ini adalah, dengan membuat sebuah Form Pendaftaran (Subscribe form) yang secara otomatis mengumpulkan data email ke dalam daftar pemasaran email Anda.

5. Jangan membeli daftar email

Membeli daftar email akan beresiko email Anda masuk dalam daftar hitam (black list). Anda akan dicap sebagai spammer. Jangan lakukan itu. Tidak peduli seberapa menggodanya.

6. Jujur dalam menulis subjek email

Jangan gunakan subject email palsu hanya supaya email Anda dibuka orang. Hal ini bukan hanya akan mengundang kemarahan penerima email, tetapi juga Anda bisa masuk dalam daftar hitam mereka.

7. Tentukan frekuensi pengiriman

Jangan sampai Anda terlalu banyak atau terlalu sedikit mengirim email. Normal, lakukan pengiriman tidak lebih dari 2 email per minggu, dan tidak kurang dari 1 email per bulan.